
Sedikitnya sembilan orang tewas, beberapa di antaranya anak-anak. Tewas tertabrak saat orang-orang bersuka ria merayakan tahun baru di sebuah pusat perbelanjaan di ibu kota Uganda, kata polisi.
Seseorang tukang pembicaraan polisi setempat. Patrick Onyango, menuturkan: “separuh besar yang wafat ialah anak muda, umur 10, 11, 14 serta 20 tahun. Terlihat sebagian yang terluka serta kru mata-mata kita menindaklanjuti buat menjumpai jumlah mestinya.”
Salah satu korban yang aman, Sylvia Nakalema, 27, satu orang wiraswasta, menjelaskan jika kasus itu diawali saat orang-orang angkat kaki buat menatap sari api di atas balkon serta lagi ke dasar.
Setelah kembang api di luar mal Freedom City di Kampala, “serbuan terjadi, mengakibatkan kematian seketika lima orang dan melukai beberapa lainnya”, kata Luke Owoyesigyire, juru bicara kepolisian nasional.
Sembilan orang tewas dan Empat orang meninggal
Empat orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, “sebagian besar karena mati lemas,” tambahnya. “Responden darurat tiba di tempat kejadian dan membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit, di mana sembilan orang dipastikan tewas.”

Dia mengatakan tindakan “gegabah” dan “kelalaian” menyebabkan tragedi itu.
Seorang juru bicara polisi setempat, Patrick Onyango, mengatakan: “Sebagian besar yang tewas adalah remaja, usia 10, 11, 14 dan 20 tahun. Ada beberapa yang terluka dan tim penyelidik kami menindaklanjuti untuk mendapatkan jumlah pastinya.”
Salah satu korban yang selamat, Sylvia Nakalema, 27, seorang pengusaha, mengatakan bahwa peristiwa itu dimulai ketika orang-orang pergi untuk melihat kembang api di atas panggung dan kembali ke bawah.
Dia berkata: “Ada kerumunan besar. Orang-orang mulai mendorong satu sama lain untuk mendapatkan ruang, menyebabkan beberapa jatuh, dan penyerbuan pun terjadi. Anak-anak menangis dan terjadi kekacauan. Saya selamat karena saya didorong ke sudut oleh orang banyak.
“Saya merasa kehilangan nafas tetapi saya tetap diam karena saya tidak punya jalan keluar sampai situasinya tenang, tetapi beberapa orang sudah berbaring terengah-engah.”
Saluran NTV Uganda menyiarkan gambar kerabat orang mati yang berkumpul di luar kamar mayat pada hari Minggu.