
Perlombaan Luar Angkasa Baru Telah Dimulai Dengan Proliferasi Baru Dari Proyek-proyek Swasta Dan Pemerintah Yang Ditujukan Untuk Batas Akhir Umat Manusia. Luar Angkasa. Menurut Laporan Cnbc. Chance Saltzman. Direktur Operasi Angkatan Luar Angkasa As. Mengatakan Pada Pertengahan April 2023 Bahwa Tingkat Aktivitas Baru Yang Terlihat Dalam Eksplorasi Ruang Angkasa Dapat Merusak Tingkat Ancaman Yang Dihadapi As Di Orbit Dan Sekitarnya. Menjadi Meningkat.

Ruang Angkasa Secara Tradisional Dipandang Sebagai Domain Di Luar Kepentingan Nasional.
Dan Perkembangannya Dianggap Lebih Maju Melalui Kerja Sama Daripada Konfrontasi. Beberapa Berpendapat Bahwa Keberadaan Space Force Bertentangan Dengan Pemikiran Konvensional Tentang Eksplorasi Ruang Angkasa.
Ketika Presiden Donald Trump Menciptakan Angkatan Luar Angkasa Sebagai Bagian Dari Militer As Pada Tahun 2019. Salah Satu Organisasi Pertama Yang Menentangnya Adalah Ilmuwan Nirlaba Yang Didirikan Di Institut Teknologi Massachusetts. Organisasi Tersebut Adalah Persatuan Ilmuwan Peduli ( Ucs).
Alasan Utama Oposisi Adalah Keamanan Satelit. Ucs Berpendapat Bahwa Melihat Ruang Dalam Hal Wilayah Nasional Tidak Aman. Saltzman Juga Mengutip Masalah Itu Ketika Berfokus Pada Masalah Sekuritisasi Orbit Bumi.
Peringkat Jumlah Satelit Buatan Yang Mengorbit Mengelilingi Bumi (Berdasarkan Negara. Per Mei 2022) (Sumber: Database Satelit Ucs)
1: Amerika Serikat. 3415
2: China. 535
3: Inggris.
4864 Peringkat: Multinasional. 180
5 : Rusia. 170
6th: Jepang. 88 7th 8th: Kanada
: India. 59 Melihat Basis Data Satelit Ucs Menunjukkan Bahwa Bidang Ini Telah Maju Dengan Tingkat Kerjasama Internasional Yang Tinggi. Kerja Sama Semacam Itu Didasarkan Pada Gagasan Bahwa Ruang Angkasa Adalah Tempat Yang Netral.
Menurut Database. Saat Ini Terdapat 180 “Satelit Multinasional” Yang Mengorbit Bumi. Angka Itu Juga Termasuk Sekitar 60 Satelit Yang Dioperasikan Oleh European Space Agency (Esa). “Satelit Multinasional” Menempati Urutan Keempat Dalam Hal Jumlah Negara. Namun. Dalam Beberapa Tahun Terakhir. Dominasi Satu Kekuatan Luar Angkasa Telah Mapan. Negara Itu Adalah Amerika Serikat. Pada Awal Tahun 2020. Jumlah Satelit A.s. Empat Kali Lipat Dari Cina Yang Berada Di Posisi Kedua. Tetapi Pada Mei 2022. Jaraknya Melebar Menjadi Hampir Tujuh Kali Lebih Banyak Satelit A.s. Daripada Satelit Cina. Beberapa Perubahan Cepat Ini Dapat Dijelaskan Dengan Kemajuan Teknologi Satelit Yang Memungkinkan Pengiriman Satelit Kecil Ke Luar Angkasa Dalam Jumlah Besar. Pada Tahun 2020. Satelit Komersial Menyumbang Lebih Dari Setengah Dari Total. Tetapi Pada Tahun 2022. Proporsi Tersebut Telah Meningkat Menjadi Hampir Tiga Perempat.
Apa Itu Ancaman Di Luar Angkasa?
Sementara Komersialisasi Antariksa Berkembang Pesat. Ada Jenis Satelit Lain Yang Dipandang (Seperti Oleh Angkatan Antariksa As) Sebagai Ancaman Terhadap Keamanan Antariksa. Sejauh Ini. Satelit Di Luar Angkasa Tidak Pernah Diserang Oleh Negara Musuh. Meskipun Peluncuran Satelit Pengumpul Data Telah Dihentikan Karena Kondisi Dunia Nyata. Yang Mengatakan. Cnbc Dan Saltzman Mengatakan Kemungkinan Itu Ada.
China Dilaporkan Memiliki Satelit Dengan Kemampuan Anti-satelit. Dan Rusia Juga Sedang Menguji Rudal Anti-satelit. Sekuritisasi Ruang Telah Menjadi Bagian Dari Konflik Geopolitik Yang Lebih Besar.
Saat Ketegangan Antar Negara Meningkat. Akan Semakin Sulit Untuk Menjaga Ruang Angkasa Tetap Netral Dan Terpisah Dari Konflik Di Bumi. Pada Oktober 2022. Kepala Komisi Pbb Untuk Keamanan Internasional. Perlucutan Senjata. Dan Lainnya Membuat Rekomendasi Baru Untuk Mencegah Perlombaan Senjata Di Luar Angkasa. Perserikatan Bangsa-bangsa Telah Membahas Apa Yang Disebut ” Perjanjian Luar Angkasa
” Sejak Awal Untuk Menjaga Ruang Angkasa Dalam Kerangka Menjajaki Kemungkinan Kerja Sama Damai . Traktat Yang Mulai Berlaku Pada Tahun 1967 Ini Telah Ditandatangani Dan Diratifikasi Oleh Banyak Negara. Namun. Seperti Yang Sering Terjadi Pada Perjanjian Perserikatan Bangsa-bangsa. Perjanjian Tersebut Sekarang Dianggap Tidak Mengikat.